SERANGAN
JANTUNG
Serangan jantung,
atau infark miokardial (bahasa Inggris:
Myocardial
infarction, acute myocardial infarction, MI, AMI) adalah terhentinya aliran darah, meskipun hanya sesaat,
yang menuju ke jantung, dan mengakibatkan sebagian sel jantung menjadi mati.
Penyebab terbanyak serangan jantung diakibatkan penyumbatan pembuluh darah.
Serangan jantung terutama disebabkan oleh penyakit
jantung koroner. Pada penyakit jantung koroner,
sejenis lilin yang disebut plak terbentuk di bagian dalam arteri jantung. Hal
ini disebut atherosclerosis. Plak
terbentuk dari kolesterol dan sel-sel lainnya. Jumlah plak meningkat perlahan-lahan
dan membuat bagian dalam pembuluh darah menyempit. Sedikit darah dapat mengalir
melaluinya dan keping darah dapat menumpuk di depan plak dan membuat
penggumpalan. Jika penggumpalan pecah dan tersendat di bagian pembuluh darah
yang menyempit, maka serangan jantung terjadi. Kebanyakan penyakit jantung
koroner, yang menyebabkan terjadinya serangan jantung dikarenakan perilaku dan
gaya hidup penderita. Hal ini termasuk makan makanan tak sehat, tidak banyak
bergerak, merokok
dan mminum terlalu banyak alkohol.[butuh rujukan]
Serangan jantung adalah gawat darurat. Beberapa
menit pertama adalah sangat penting untuk keberlangsungan kehidupan penderita.
Beberapa kerusakan akibat serangan jantung dapat diperbaiki pada jam pertama
saja. Gejala yang utama serangan jantung adalah sakit yang sangat pada dada.
Sakit bisa saja terjadi pada bahu, perut, dan rahang. Suatu serangan jantung
selalu merusak otot jantung, tidak seperti angina pectoris.
Penyakit jantung merupakan penyebab kematian nomor satu pada
orang dewasa di Amerika. Penyakit jantung,
stroke,
dan penyakit periferal arterial merupakan penyakit yang mematikan. Di seluruh
dunia, jumlah penderita penyakit ini terus bertambah.
Pengenalan Jantung
Jantung adalah organ berupa otot, berbentuk kerucut,
berongga dan dengan basisnya di atas dan puncaknya di bawah. Apex-nya
(puncak) miring ke sebelah kiri. Berat jantung kira-kira 300 gram.[butuh rujukan]
Agar jantung berfungsi sebagai pemompa yang efisien, otot-otot jantung, rongga
atas dan rongga bawah harus berkontraksi secara bergantian. Laju denyut-denyut
jantung atau kerja pompa ini dikendalikan secara alami oleh suatu
"pengatur irama". Ini terdiri dari sekelompok secara khusus, disebut nodus
sinotrialis, yang terletak di dalam dinding serambi kanan. Sebuah impuls
listrik yang ditransmisikan dari nodus sinotrialis ke kedua serambi
membuat keduanya berkontraksi secara serentak. Arus listrik ini selanjutnya
diteruskan ke dinding-dinding bilik, yang pada gilirannya membuat bilik-bilik
berkontraksi secara serentak. Periode kontraksi ini disebut systole.
Selanjutnya periode ini diikuti dengan sebuah periode relaksasi pendek -
kira-kira 0,4 detik - yang disebut diastole, sebelum impuls
berikutnya datang. Nodus sinotrialus menghasilkan antara 60 hingga 72 impuls
seperti ini setiap menit ketika jantung sedang santai. Produksi impuls-impuls
ini juga dikendalikan oleh suatu bagian sistem saraf yang disebut sistem saraf otonom,
yang bekerja di luar keinginan kita. Sistem listrik built-in inilah yang
menghasilkan kontraksi-kontraksi otot jantung beirama yang disebut denyut
jantung.
Faktor-faktor Risiko
·
Memasuki usia 45 tahun bagi pria.
Sangat penting bagi kaum pria untuk menyadari kerentanan mereka dan mengambil tindakan positif
untuk mencegah datangnya penyakit jantung.
·
Bagi wanita, memasuki usia 55 tahun
atau mengalami menopause dini (sebagai akibat operasi).
·
Riwayat penyakit jantung dalam
keluarga.
Riwayat serangan jantung di dalam keluarga sering merupakan
akibat dari profil kolesterol yang tidak normal.
·
Diabetes.
Kebanyakan penderita diabetes
meninggal bukanlah karena meningkatnya level gula darah,
namun karena kondisi komplikasi jantung
mereka.
·
Merokok.
Risiko penyakit jantung dari merokok setara dengan 100 pon
kelebihan berat badan - jadi tidak mungkin menyamakan keduanya.
·
Tekanan darah tinggi (hipertensi).
·
Kegemukan (obesitas).
Obesitas tengah (perut buncit) adalah bentuk dari kegemukan.
Walaupun semua orang gemuk cenderung memiliki risiko penyakit jantung, orang
dengan obesitas tengah lebih-lebih lagi.
·
Gaya hidup buruk.
Gaya hidup yang buruk merupakan salah satu akar penyebab
penyakit jantung - dan menggantinya dengan kegiatan fisik merupakan salah satu
langkah paling radikal yang dapat diambil.
·
Stress.
Banyak penelitian yang sudah menunjukkan bahwa, bila
menghadapi situasi yang tegang, dapat terjadi arithmias jantung yang
membahayakan jiwa.
Serangan Jantung
Penyakit jantung koroner:
Plak menumpuk di pembuluh darah jantung, sehingga menyempit,
Serangan jantung: tiba-tiba gumpalan darah terhenti pada bagian pembuluh darah yang menyempit.
Serangan jantung: tiba-tiba gumpalan darah terhenti pada bagian pembuluh darah yang menyempit.
Serangan jantung adalah suatu kondisi ketika kerusakan
dialami oleh bagian otot jantung (myocardium) akibat dengan mendadak
pasokan darah sangat berkurang ke bagian otot jantung. Berkurangnya pasokan darah ke jantung secara tiba-tiba dapat
terjadi ketika salah satu nadi koroner terblokade selama beberapa saat, entah
akibat spasme - mengencangnya nadi koroner - atau akibat penggumpalan
darah - thrombus. Bagian otot jantung yang biasanya dipasok oleh nadi yang terblokade berhenti berfungsi dengan baik segera
setelah splasme reda dengan sendirinya, gejala-gejala hilang secara
menyeluruh dan otot jantung berfungsi secara betul-betul normal lagi. Ini
sering disebut crescendo angina atau coronary insufficiency.
Sebaliknya, apabila pasokan darah ke jantung terhenti sama sekali, sel-sel yang
bersangkutan mengalami perubahan yang permanen hanya dalam beberapa jam saja dan bagian otot jantung
termaksud mengalami penurunan mutu atau rusak secara permanen. Otot yang mati ini disebut infark.
Gejala Serangan Jantung
Tampak depan: Diagram kasar dari rasa sakit akibat serangan
jantung; merah tua: biasanya terjadi di sini; merah muda: daerah lainnya yang
mungkin
Tampak belakang
Gejala-gejala ini untuk setiap orang bisa berbeda. Sebuah
serangan jantung mungkin dimulai dengan rasa sakit yang tidak jelas, rasa tidak
nyaman yang samar, atau rasa sesak dibagian tengah dada. Kadang, sebuah serangan jantung
hanya menimbulkan rasa tidak nyaman yang ringan sekali sehingga sering
disalahartikan sebagai naiknya asam lambung, atau bahkan lepas dari perhatian sama
sekali.
Kondisi Jantung dapat dibagi 4 kategori:
·
Pertama, sehat dapat bekerja berat
dan ringan.
·
Kedua, dapat bekerja berat dan kalau
sudah kecapaian tidak perlu berhenti melakukan aktivitas, tetapi cukup
mengurangi intensitas/beratnya pekerjaan dan kalau sudah merasa fit dalam satu
dua menit intensitas kerja dapat ditingkatkan kembali, begitu seterusnya.
·
Ketiga, tidak dapat bekerja berat,
tetapi dapat melakukan pekerjaan ringan sehari-hari, jika kelelahan harus
segera menghentikan aktivitas dan istirahat satu dua menit, yang baik dengan
berbaring, tetapi jika sedang bejalan, maka istirahat dapat dilakukan dengan
diam berdiri saja.
·
Keempat, sudah parah, untuk berjalan
beberapa meter saja sudah kepayahan, kadangkala perlu dipapah.
Terdapat 2 kondisi penyumbatan yang menyebabkan agak
sulitnya deteksi dini gangguan jantung dengan mengamati kondisi gejala kilinis:
·
Penyumbatan Koroner, Pembuluh Darah
Koroner (Besar) tersumbat sementara dan biasanya menyebakan sakit yang hebat,
walaupun mungkin hanya sebentar.
·
Penyumbatan Pembuluh Darah Kecil
(Iskemi), disebabkan oleh Kolesterol dan juga Diabetes
dimana penyakit yang terakhir ini menyebabkan kakunya pembuluh darah, sehingga
tidak dapat mengalirkan darah secara maksimal, pembuluh darah kecil yang
terganggu jumlahnya banyak dan terjadi di seluruh tubuh.
Jika sudah parah, maka Ganguan Jantung dapat dikenali dari
Gejala Klinisnya saja, tetapi jika masih ringan dan baru cenderung untuk
mengalami gangguan jantung, maka Treadmill Test yang dapat dilakukan di
Laboratorium Klinik tertentu di bawah pengawasan Dokter Jantung merupakan salah
satu cara untuk mendeteksinya dimana keakuratannya mencapai 85 persen,
sedangkan ECG/EKG (Elektro Kardiogram) ketepatannya hanya 15 persen, karena
testnya tanpa pembebanan dan elektrodanya juga lebih sedikit daripada Treadmill
Test, sehingga tidak dapat mendeteksi gangguan jantung yang masih ringan.
Treadmill Test dengan pembebanan akan dapat mendeteksi penyumbatan yang baru
sedikit, karena hasil grafik dari tiap elektroda akan dibandingkan dan jika
tidak seragam pasti di tempat tersebut ada gangguan. Treadmill Test selain
dapat mendeteksi Iskemi juga mendeteksi Gangguan Irama Jantung (Aritmia) dan
juga mengetahui tingkat Kebugaran Tubuh Kita, misalnya sering olahraga atau
tidak dan olahraga apa saja yang masih bisa dilakukan dan berapa lama.
Sayangnya Treadmill Test lima kali lebih mahal daripada EKG, tetapi tidak ada
cara lain yang lebih akurat selain Treadmil Test, karena itu dianjurkan untuk
mereka yang telah berusia 50 tahun, walaupun tanpa keluhan apapun dan
pemeriksaan dapat dilakukan pada yang lebih muda, jika ada riwayat sakit
jantung di keluarganya, kolesterol tinggi, diabetes dan hipertensi.
Dipihak lain, serangan jantung mungkin menghadirkan rasa
nyeri paling buruk yang pernah dialami - rasa sesak yang luar biasa atau rasa
terjepit pada dada, tenggorokan atau perut. Bisa juga mengucurkan keringat
panas atau dingin, kaki terasa sakit sekali dan rasa ketakutan bahwa ajal sudah
mendekat. Juga mungkin merasa lebih nyaman bila duduk dibanding bila berbaring
dan mungkin napas begitu sesak sehingga tidak bisa santai. Rasa mual dan pusing
bahkan sampai muntah, bahkan yang lebih parah yaitu ketika sampai kolaps
dan pingsan.
Ada beberapa gejala yang lebih spesifik, antara lain:
·
Nyeri. Jika otot tidak mendapatkan cukup darah (suatu keadaan yang disebut
iskemi), maka oksigen yang tidak memadai dan hasil metabolisme
yang berlebihan menyebabkan kram atau kejang.
Angina merupakan perasaan sesak di dada atau perasaan dada diremas-remas, yang
timbul jika otot jantung tidak mendapatkan darah yang cukup. Jenis dan beratnya
nyeri atau ketidaknyamanan ini bervariasi pada setiap orang. Beberapa orang
yang mengalami kekurangan aliran darah bisa tidak merasakan nyeri sama sekali
(suatu keadaan yang disebut silent ischemia).
·
Sesak napas
merupakan gejala yang biasa ditemukan pada gagal jantung. Sesak merupakan
akibat dari masuknya cairan ke dalam rongga udara di paru-paru
(kongesti pulmoner atau edema pulmoner).
·
Kelelahan atau kepenatan. Jika
jantung tidak efektif memompa, maka aliran darah ke otot selama melakukan
aktivitas akan berkurang, menyebabkan penderita merasa lemah dan lelah. Gejala
ini seringkali bersifat ringan. Untuk mengatasinya, penderita biasanya
mengurangi aktivitasnya secara bertahap atau mengira gejala ini sebagai bagian
dari penuaan.
·
Pusing & pingsan. Penurunan
aliran darah karena denyut atau irama jantung yang abnormal atau karena
kemampuan memompa yang buruk, bisa menyebabkan pusing dan pingsan.
Tanda-tanda
Bagaimanapun, salah sekali pendapat bahwa sebuah serangan
jantung datang seperti petir di siang bolong. Serangan jantung adalah puncak bencana dari sebuah
proses kerusakan yang berlangsung lama, yang sering melibatkan kejutan-kejutan
emosional, kekacauan fisiologis dan kelelahan mental.
Tanda-tanda peringatan dini begitu subyektif dan begitu tersamar,
sehingga bahkan dokter yang terlatih untuk mengukur segala sesuatu secara obyektif
masih bisa mengabaikannya.
Diagnosis
Serangan jantung terjadi ketika plak sedikit demi sedikit
tertimbun pada dinding dalam dari arteri jantung dan
tiba-tiba gugur, menyebabkan bencana penyumbatan secara total pada arteri dan
memblokade pengaliran darah ke arah bawah.
Berdasarkan gejala-gejala klinis yang dirasakan pasien
ataupun dilihat oleh dokter, seorang dokter
dapat membuat perkiraan yang nalar tentang apakah gejala-gejala itu
mengisyaratkan serangan jantung atau tidak. Kecurigaannya mungkin diperkuat
oleh penampilan si penderita, tingkat tekanan darah dan bunyi detak jantung. Dokter
mungkin akan mengirimnya ke pemeriksaan ECG dan uji darah, tetapi bila
masih merasakan nyeri, dokter barangkali akan memberi suntikan penghilang rasa
nyeri sebelum pemeriksaan itu. Ini karena nyeri yang menakutkan dapat membawa
ke jurang yang lebih dalam, yang bisa menyebabkan gejala jantung. Nyeri itu
juga dapat menimbulkan dampak psikologis jangka panjang. ECG
pertama mungkin tidak menunjukkan tanda-tanda serangan jantung dan mungkin
pemeriksaan itu harus diulang. Kadang-kadang uji yang kedua pun masih tidak
menunjukkan perubahan, dan selama hal ini, diagnosis
akan bergantung pada pemeriksaan darah. Sayangnya, Treadmil Test tidak dapat
dilakukan pada saat pasien sedang sakit, oleh karena itu Treadmill Test
sebaiknya dilakukan sebelum ada gangguan jantung apapun, tetapi dapat dilakukan
bagi mereka yang sedang dalam keadaan sehat, walaupun sudah
mengalami gangguan jantung dan tidak ada risiko apapun melakukan Treadmill
Test, karena pembebanan dilakukan sedikit demi sedikit, dimonitor oleh Dokter
Jantung, Mesin Treadmill dapat memberikan alarm, jika terdapat sesuatu yang
tidak lazim dan dapat mati sendiri, jika ada parameter kritis yang dilampaui.
Jantung, seperti semua sel tubuh lain, mengandung bahan-bahan kimia khusus yang disebut enzim. Ketika sel-sel jantung mengalami
kerusakan, enzim-enzim yang dilepaskan beredar bersama aliran darah. Setelah
sebuah serangan jantung, kadar sebagian enzim ini langsung naik, tetapi
selanjutnya enzim-enzim tersebut lekas mengurai dan karena itu tidak terdeteksi
lagi setelah sehari atau dua hari; ada enzim yang baru dilepaskan beberapa jam
atau bebera hari kemudian tetap tinggal dalam darah selama beberapa hari atau
bahkan beberapa minggu. Kerusakan otot jantung dan sekaligus mengetahui apakah
sudah pernah mengalami gangguan jantung dapat dilakukan di Laboratorium Klinik,
tetapi tidak dapat mengetahui lokasi kerusakan tersebut, walaupun dapat
mengetahui banyaknya kerusakan. Oleh karena itu perlu dilakukan Pemeriksaan
Echo (USG oleh Dokter Spesialis
Jantung-SpJP) untuk mengetahui lokasi kerusakan otot jantung yang menjadi
jaringan parut dan sudah tidak berfungsi lagi.
Klasifikasi
Dokumen konsensus tahun 2007, mengklasifikasi serangan
jantung ke dalam 5 jenis utama:[1]
·
Type 1 – Serangan jantung spontan,
sehubungan dengan iskemia karena terjadinya sesuatu pada pembuluh jantung koroner
seperti gugur/robeknya plak, fissuring, atau dissection
·
Type 2 – Serangan jantung sekunder
iskemia, karena meningkatnya kebutuhan oksigen atau berkurangnya suplai
oksigen, contohnya kejang arteri koroner, coronary embolism, kurang darah,
irama jantung tak teratur (aritmia),
tekanan darah tinggi, atau tekanan darah rendah
·
Type 3 – Kematian tiba-tiba jantung
yang tidak diharapkan, termasuk cardiac arrest, sering dengan gejala-gejala
sugesti dari serangan jantung iskemia, disertai dengan elevasi ST baru, atau
penuymbatan cabang kiri jantung (left bundle branch block - LBBB), atau terjadinya thrombus segar pada arteri koroner
karena angiography dan/atau pada otopsi,
tetapi kematian terjadi sebelum contoh darah didapatkan, atau sebelum timbulnya
biomarker jantung pada darah
o Type 4b – Serangan jantung sehubungan dengan stent
thrombosis pada pelaksanaan angiography atau otopsi
Lainnya
Pencegahan
1.
Gaya hidup sehat seperti: bangun
lebih pagi, tidur tidak terlalu larut malam, menghindari rokok dan minuman
beralkohol.
2.
Pola makanan yang sehat
(memperbanyak makan makanan berserat dan bersayur, serta tidak terlalu banyak
makan makanan berlemak dan berkolesterol tinggi).
3.
Olahraga yang teratur dan tidak
berlebihan.
4.
Untuk benar-benar mengurangi risiko
penyakit jantung, maka seseorang harus benar-benar berhenti merokok.
5.
Konsumsi suplemen vitamin C dapat
mengurangi risiko penyakit jantung.
6.
Penelitian menunjukkan, mengurangi
konsumsi garam dapat mengurangi risiko penyakit Jantung. Konsumsi garam dapat
meningkatkan tekanan darah. Pada percobaan diet rendah garam menunjukkan risiko
penyakit jantung hingga 25% dan risiko serangan jantung hingga 20%.
7.
Olahraga atau gerak badan dapat
mengurangi risiko mendapatkan penyakit jantung. Karena olahraga menyebabkan
terbukanya lebih banyak pembuluh darah. Bahkan bila kita berolahraga dalam
waktu yang lama, saluran darah tambahan dapat terbentuk di dalam jantung.
Pembuluh darah koroner akan berkembang ukurannya, dan di sekitar tempat dimana
terjadi penyumbatan akan bertumbuh jalanan pembuluh baru untuk mengalirkan
darah. Aliran darah baru tersebut jantung tetap mendapatkan oksigen hingga
warnanya tetap merah jambu.
Anggapan yang salah
·
Penyakit jantung tidak bisa pada
anak atau orang muda.
·
Wanita terbebas dari penyakit
jantung.
·
Penyakit jantung hanya satu macam.
·
Jantungnya sehat, tak mungkin bisa
sakit jantung.
·
Penyakit jantung tidak dapat
dicegah.
·
Terkena penyakit jantung sebab
sering dikagetkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar